Senin, 04 Mei 2015

BUDAYA POLITIK PENUGASAN PRAKTIK KEWARGANEGARAAN



Penugasan praktik kewarnegaraan (II)
Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah, internet, buletin dan sebagainya, kemudian lakukan hal-hal berikut

1)  Rumuskan kembali tentang pemahaman tipe-tipe budaya politik baik berdasarkan sikap yang ditunjukan maupun orientasi politiknya !


2)  Berikan alasan penjelasan, mengapa dalam kehidupan masyarakat dapat muncul budaya politik yang memiliki sikap mental absolut !


3)  Berikan alasan penjelasan, mengapa didalam kehidupan masyarakat ada sebagian yang memiliki budaya politik parokial !   

4)  Jelaskan dengan alasan, bagaimana dalam kenyataan didalam masyarakat terdapat munculnya budaya politik campuran parokial-partisipasi !


5)  Berikan Penjelasan Singkat Perbedaan Pokok Model-model kebudayaan antara demokratik industrial dengan demokratik pra-industrial !

Jawab:

1.   1.Tipe-tipe Budaya Politik       
            A.   Berdasarkan Sikap Yang Ditunjukkan
Pada negara yang memiliki system ekonomi dan teknologi yang kompleks, menuntut kerjasama yang luas untuk memper­padukan modal dan keterampilan. Jiwa kerja sama dapat diukur dari sikap orang terhadap orang lain. Pada kondisi ini budaya politik memiliki kecenderungan sikap ”militan” atau sifat ”toleransi”.
1.Budaya Politik Militan
Budaya politik dimana perbedaan tidak dipandang sebagai usaha mencari alternatif yang terbaik, tetapi dipandang sebagai usaha jahat dan menantang. Bila terjadi kriris, maka yang dicari adalah kambing hitamnya, bukan disebabkan oleh peraturan yang salah, dan masalah yang mempribadi selalu sensitive dan membakar emosi.
2.Budaya Politik Toleransi
Budaya politik dimana pemikiran berpusat pada masalah atau ide yang harusdinilai, berusaha mencari konsensus yang wajar yang mana selalu membuka pintu untuk bekerjasama. Sikap netral atau kritis terhadap ide orang, tetapi bukan curiga terhadap orang.
             B.     Berdasarkan Orientasi Politiknya
1).      Budaya politik parokial(parochial political culture), yaitu tingkat partisipasi politiknya sangat rendah, yang disebabkan factor kognitif (misalnya tingkat pendidikan relative rendah).
2).  Budayapolitikkaula(subyek political culture), yaitu masyarakat bersangkutan sudah relative maju (baik social maupun ekonominya) tetapi masih bersifat pasif.
3).   Budayapolitikpartisipan(participant political culture), yaitu budaya politik yang ditandai dengan kesadaran politik sangat tinggi.


2.  Karena Budaya politik yang mempunyai sikap mental yang absolute memiliki nilai-nilai dan kepercayaan yang. Dianggap selalu sempurna dan tak dapat diubah lagi. Usaha yang diperlukan adalah intensifikasi dari kepercayaan, bukan kebaikan. Polapikir demikian hanya memberikan perhatian pada apa yang selarasdengan mentalnya dan menolak atau menyerang hal-hal yang baru atau yang berlainan (bertentangan). Budaya politik yang bernada absolute bias tumbuh dari tradisi, jarang bersifat kritis terhadap tradisi, malah hanya berusaha memelihara kemurnian tradisi. Maka, tradisi selalu dipertahankan dengan segala kebaikan dan keburukan. Kesetiaan  yang absolute terhadap tradisi tidak memungkinkan pertumbuhan unsure baru.


3. Karena Budaya Politik parochial merupakan tipe budaya politik yang paling rendah, yang didalamnya masyarakat bahkan tidak merasakan bahwa mereka adalah warga Negara daris uatu negara, mereka lebih mengidentifikasikan dirinya pada perasaan lokalitas. Tidak terdapat kebanggaan terhadap system politik tersebut. Mereka tidak memiliki perhatian terhadap apa yang terjadi dalam system politik, pengetahuannya sedikit tentang sistempolitik, dan jarangmembicarakan masalah-masalah politik.
Budaya politik ini juga mengindikasikan bahwa masyarakatnya tidak memiliki minat maupun kemampuan untuk berpartisipasi dalam politik. Perasaan kompetensi politik dan keberdayaan politik otomatis tidak muncul, ketika berhadapan dengan institusi-institusi politik.


4. Karena Budaya politik ini banyak didapati di negara-negara berkembang. Pada tatanan ini terlihat Negara-negara tersebut sedang giat melakukan pembangunan kebudayaan. Norma-norma yang biasanya diperkenalkan bersifat partisipatif, yang berusaha meraih keselarasan dan keseimbangan sehingga tentu mereka lebih banyak menuntut kultur partisipan.
Persoalannya ialah bagaimana dalam kondisi masyarakat yang sedang berkembang tersebut dapat dikembangkan orientasi terhadap masukan dan keluaran secara simultan. Pada kondisi ini sistem politik biasanya diliputi oleh transformasi parokial, satu pihak cenderung kearah otoritarianisme, sedangkan pihak lain kearah demokrasi. Struktur untuk bersandar tidak dapat terdiri atas kepentingan masyarakat, bahkan infrastrukturnya tidak berakar pada warga negara yang kompeten dan bertanggung jawab.



5. Demokratik Industrial DemokratikPra- Industrial : Sistem ini memiliki cukup banyak aktivis politik untuk menjamin adanya kompetisi- kompetisi antar Partai Politik dan pemberian suara yang cukup besar. Dalam system ini jumlah industry dan gerakan modernis amat kecil meskipun terdapat organisasi politik dan partisipan, keterlibatannya dalam pemerintahan pun hanya sedikit. Dari keterangan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa model kebudayaan Demokratik Industrial identik dengan budaya politik partisipan dimana tingkat partisipasi atau kesadaran masyarakat yang tinggi, sedangkan model kebudayaan Demokratik Pra-industrial identik dengan budaya politik parochial dimana partisipasi masyarakatnya dalam pemerintahan yang sangat kecil.



III.
1.    Rumuskan kembali bagaimana suatu bangsa secara sosiologis maupun politis dapat terbentuk!
Jawab:
Suatu bangsa dapat terbentuk secara sosiologis karena perkembangan masyarakat.
Suatu bangsa dapat terbentuk secara politis karena jiwa persatuan.

2.    Berikan penjelasan hubungan antara adanya manusia dengan terbentuknya bangsa didalam suatu negara tertentu!

Manusia adalah makhluk social, dalam perkembangannya manusia menyebut dirinyasebagai bagian dari bangsa. Manusia menjadi terkelompok ke dalam berbagai bangsa.Bangsa terbentuk karena semakin bertambahnya jumlah manusia, yang diikuti olehsemakin kompleksnya kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia yang semakin bertambah tersebut.

3.    Berikian penjelasan kembali mengapa unsur konstitutif, merupakan unsur mutlak dalam berdirinya suatu Negara

Karena unsure konstitutif itu meliputi rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat maka jika salah satu dari unsure konstitutif itu tidak ada tidak akanterbentuk suatu Negara

4.    Identifikasikan kembali dalam bentuk apa sajakah batas suatu negara dengan negara lain
- dalam bentuk batas laut
- berdasarkan batas lintang dan bujurnya
- batas sungai
- batas selat
- batas patok buatan


5.    Berikan sekurang-kurangnya 2 contoh persamaan dan perbedaan antara warga negara dengan bukan warga negara berdasarkan hak dan kewajibannya!
PERSAMAAN:
Warga negara bukan warga negara berhak berserikat, berkumpul, serta mengeluarkan pikira. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Sebagai warga negara pun juga mempunyai kewajiban untuk menghormati HAM orang lain.

PERBEDAAN:
Warga negara dapat memiliki pemilu, sedangkan Warga negara bukan warga negara  tidak dapat mengikuti pemilu wajib mengetahui asal usul negaranya dan kebudayaan yang ada dalam negaranya. Tidak wajib mengetahui asal usul negara itu dan kebudayaan yang ada dalam negara itu.






















IV.         Setelah mempelajari materi-materi tentang : peran serta budaya politik partisipan, dilanjutkan penugasan dengan menjawab pertanyaan

1.    Berikan ulasan pengertian kembali tentang “politik partisipan” sesuai pendapat anda secara umum ! bagaimana pendapat anda tentang budaya politik partisipan ?

Menurutku, “politik partisipan”, adalah keikutsertaan warga negara berpartisipasi untuk terlibat dalam proses politik dan pemerintahan.

2.    Milbarth M.L. Goel mengidentifikasi ada sebanyak 7 bentuk partisipasi politik individual, diantaranya adalah aphatetic inactuves, passive supporters, community activitis, dan lain-lain. Beri penjelasan singkat pada kolom dibawah ini!

passive supporters
community activitis
Memilih secara reguler/teratur, menghadiri parade patriatik, membayar seluruh pajak, “mencintai negara”.
Bekerja dengan orang lain berkaitan dengan masalah lokal, melakukan kontak kepada pejabat berkenaan dengan isu-isu sosial.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar