Makalah Pengolahan Ikan
Secara Modern
januari 10, 2015
Jurusan ipa
PENGOLAHAN
IKAN SECARA MODERN
IKAN
BANDENG PRESTO
OLEH
:
NAMA: la zeki
KELAS: XI-IA
Kementerian agama
Madrasah aliyah negeri 2 ambon
2 0 1 5
KATA PENGANTAR
ASSALAMUALAYKUM,
Puji dan
syukur kehadirat ALLAH SWT atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyeleksaikan Tugas ini dengan
baik.Rasa syukur ini kami wujudkan dengan rajin dan giat belajar dengan
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan sesuai tuntutan zaman.Sehingga akan
membuat generasi bangsa yang tangguh,unggul serta pintar.
Dari hal
di atas kami berusaha untuk menyusun tugas ini
sesempurna mungkin.Usaha ini saya wujudkan untuk menyajikan sumber bacaan yang
sesuai dengan kebutuhan saya untuk itu saya menyusun makalah yang berjudul “Ikan Bandeng Presto”
makalah ini merupakan tugas yang telah saya kerjakan .Namun,dalam
usaha yang semaksimal ini sata menyadari tentu masih terdapat banyak kekurangan
untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi terciptanya
kesempurnaan dalam makalah ini.
Wa alaykumsalam
warohmatuwlahi wabarokatu
TULEHU,10
Januari 2015
WA MASITA
DAFTAR ISI
Kata
Penghantar…………………………………………………………………………i
Daftar
Isi…………………………………………………………………………………ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ……………………………………………………..………….1
1.2
RumusanMasalah……………………………………………………………....1
1.3
Tujuan Penulisan ……………………………………………………………….2
1.4
Manfaat Penulisan ………………………………………………………….......2
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 pengertian bandeng presto ….......................................................................3
2.2 bahan-bahan dan alat digunakan ...................................................................3
2.3 cara pembuatan
.............................................................................................4
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan …………………………………………………………………….5
3.2 saran ..............................................................................................................5
DAFTAR
PUSTAKA ……………………………………………………………. 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Sebagai negara yang maritim,
Indonesia mempunyai potensi yang besar dalam perikanan, baik perikanan air
tawar, air payau, maupun air laut. Menurut Saparinto (2007), potensi akuakultur
air payau, yakni dengan sistem tambak diperkirakan mencapai 931.000 ha dan
hampir telah dimanfaatkan potensinya hingga 100% dan sebagian besar digunakan
untuk memelihara ikan bandeng (Chanos chanos Forsk) dan udang (Pennaeus sp.).
Pada umumnya ikan bandeng diolah secara tradisional antara lain dengan cara
pengasapan, penggaraman dan pemindangan. Cara pengolahan tersebut hanya merubah
komposisi daging, rasa serta tekstur ikan, tetapi tidak dapat melunakkan tulang
yang banyak terdapat dalam daging ikan bandeng.
Untuk mengatasi gangguan tulang –
tulang ini, ada suatu cara pengolahan khusus yang produknya disebut bandeng
duri lunak. Menurut SNI No: 4106.1-2009, bandeng presto/duri lunak adalah
produk olahan hasil perikanan dengan bahan baku ikan utuh yang mengalami
perlakuan sebagai berikut: penerimaan bahan baku, sortasi, penyiangan,
pencucian, perendaman, pembungkusan, pengukusan, pendinginan, pengepakan,
pengemasan, penandaan, dan penyimpanan. Dalam pengolahan bandeng duri lunak
dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara tradisional dan modern. Pada
pengolahan bandeng duri lunak secara tradisional, alat yang digunakan untuk
memasak biasanya berupa drum yang dimodifikasi atau dandang berukuran besar.
Pengolahan bandeng duri lunak secara
tradisional menggunakan prinsip pengolahan ikan pindang. Pengolahan bandeng
duri lunak secara tradisional dilakukan dengan menggunakan prinsip pemindangan.
Dalam proses pemindangan, ikan diawetkan dengan cara mengukus atau merebusnya
dalam lingkungan bergaram dan bertekanan normal, dengan tujuan menghambat
aktivitas atau membunuh bakteri pembusuk maupun aktivitas enzim (Afrianto dan
Liviawaty, 1989). Secara modern, pengolahan bandeng duri lunak menggunakan
autoclave untuk memasak. Prinsip penggunaan autoclave pada pemasakan bandeng
duri lunak adalah dengan cara menggunakan tekanan tinggi, sekitar 1 atmosfer.
Dengan tekanan yang tinggi proses pemasakan bandeng duri lunak dengan autoclave
akan lebih cepat matang dengan lama sekitar 2 jam dan tulang ikan dapat segera
lunak.
Menurut Arifudin (1983), pengolahan
bandeng duri lunak merupakan salah satu usaha diversifikasi. Proses pengolahan
menggunakan suhu yang tinggi (115 – 121°C), dengan tekanan 1 atm. Suhu dan
tekanan yang tinggi ini dicapai dengan menggunakan alat pengukus bertekanan
tinggi (autoclave) atau dalam skala rumah tangga dengan alat pressure cooker.
1.2
RUMUSAN MASALAH
a.
Apa itu Bandeng Presto?
b.
Apa saja bumbu-bumbu dan alat-alat yang digunakan ?
c.Bagaimana
cara pembuatan bandeng presto ?
1.3
TUJUAN PENULISAN
a.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Bandeng Presto
b.
Untuk mengetahui bumbu-bumbu alat-alat yang digunakan dalam pembuatan bandeng
presto
c.
Untuk mengetahui cara pembuatan bandeng presto
1.4
MANFAAT PENULISAN
Manfaat
dari paper ini adalah untuk menambah pengetahuan bagi mahasiswa secara
lebih mendalam tentang cara pengolahan ikan secara modern contohnya seperti
Bandeng Presto.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Bandeng Presto
Daging ikan bandeng dikenal gurih,
beraroma khas dan berwarna putih. Tetapi, duri/tulang halusnya banyak sehingga
menyebabkan masalah jika akan dikonsumsi. Untuk mengatasi hal ini, ikan bandeng
kemudian diolah menggunakan pemasakan bertekanan (autoclave atau pressure
cooker) untuk memperoleh produk ikan bandeng yang mempunyai tulang yang lunak
yang dikenal sebagai bandeng presto.
Produk olahan ikan duri lunak,
sesuai dengan namanya, mempunyai duri/tulang yang lunak. Bahan baku untuk
pembuatan ikan duri lunak saat ini bukan hanya ikan bandeng saja, tetapi juga
ikan berduri banyak lainnya (misal ikan lemuru, mujair, tawes, ikan terbang)
dan ikan-ikan lainnya. Pengolahan ikan duri lunak merupakan
modifikasi dari pemasakan tradisional (ikan pindang). Dibandingkan dengan cara
tradisional, waktu yang dibutuhkan untuk pemasakan bertekanan lebih singkat.
Produk akhimya mempunyai warna, aroma dan rasa yang tidak banyak berubah
dibandingkan dengan ikan segarnya, tekstur dagingnya menjadi lebih padat dan
kenyal (dibandingkan dengan ikan pindang) dan duri/tulang menjadi lunak
sehingga seluruh bagian tubuh ikan dapat dikonsumsi.
2.2 Bahan-bahan & Alat-alat
digunakan
Bahan
dan Alat-alat yang di gunakan :
- Ikan segar {jenis yang sama dengan ukuran yang seragam)
- Garam dapur (NaCI)
- Bumbu-bumbu
- Daun pisang/aluminium foil
- Pisau
- Baskom
- Pressure cooker atau autoclave
Bahan
pembuatan bumbu :
Bawang
merah 20 gram
*
Bawang putih 10 gram
*
Jahe 5 gram
*
Kunyit 5 gram
*
Laos 5 gram
*
Ketumbar 1/2 sendok teh
*
Kemiri 1-2 buah
*
Air 1/2 gelas
*
Daun jeruk purut 1 lembar
*
Daun salam 2 lembar
*
Garam 20 gram
*
Cabe, asam (tanpa biji) dan vetsin secukupnya Giling halus semua formula bumbu
yang akan digunakan menjadi adonan bumbu.
2.3
Cara Pembuatan
Cara
Pembuatan :
Persiapan
ikan
1.Ikan
berukuran besar : terlebih dahulu buang sisik, dan potong insang ikan. Belah
bagian perut ikan untuk mengeluarkan isi perut, usahakan agar empedu tidak
sampai pecah.
2.Ikan
berukuran sedang : terlebih dahulu buang sisiknya. Keluarkan insang dan isi perut
dengan menarik insang secara perlahan-lahan sehingga seluruh isi perut dapat
tertarik keluar melaluirongga insang.
3. Cuci
ikan dengan air bersih, agar semua kotoran yang masih melekat terutama di
bagian rongga perut dan sisa pembuluh darah dapat dibersihkan. Sebaiknya
menggunakan air mengalir, agar ikan besar-benar bersih.
4.Untuk
meniriskan air dari ikan, susun ikan pada wadah dengan posisi bagian perut
menghadap ke bawah agar tidak ada air yang menggenang terutama di rongga perut.
5.Setelah
agak kering, timbang berat ikan dengan menghitung jumlah bumbu yang dibutuhkan.
Lumuri Ran dengan bumbu, sampai permukaan Ikan tertutupi bumbu. Untuk Ikan
berukuran besar, masukkan sebagian bumbu ke dalam belahan perut ikan.
6.Bungkus
ikan yang telah diberi bumbu dengan daun pisang atau aluminium foil.
Susun ikan di dalam pressure cooker atau autoclave secara berselang-seling {kepala-ekor} {ekor-kepala}.Berikan bumbu penyedap : Laos, jahe, sereh, dan daun jeruk purut. Lakukan pemasakan selama 45 menit.
Susun ikan di dalam pressure cooker atau autoclave secara berselang-seling {kepala-ekor} {ekor-kepala}.Berikan bumbu penyedap : Laos, jahe, sereh, dan daun jeruk purut. Lakukan pemasakan selama 45 menit.
7.Setelah
pemasakan selesai, keluarkan ikan dad pressure cooker atau autoclave,
dinginkan, kemas dalam kantong plaslik dan simpan di suhu rendah.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat saya
simpulkan bahwa Ikan Bandeng merupakan suatu
pengolahan ikan secara modern yang sangat baik digunakan
terutama di ikan bandeng karena dalam pengolahan ini,duri yang banyak terdapat
di dalam ikan bandeng akan lunak dan bahkan tidak terasa ada duri. Dalam
pembuatannya pun cukup mudah hanya membutuhkan garam,daun pisang dan Pressure
cooker. Rasanya pun enak,gurih dan nikmat untuk dimakan oleh siapa saja.
3.2 Saran
Setelah membaca dan mempelajari makalah ini, besar
harapan penulis para pembaca mendapat tambahan pengetahuan mengenai pengolahan ikan secara modern. Demikian makalah yang dapat
kami paparkan tentang ikan bandeng presto, semoga
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan pada kami pada khususnya. Dan tentunya
makalah ini tidak lepas dari kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang
bersifat konstruktif sangat kami butuhkan, guna memperbaiki makalah
selanjutnya.
Daftar pustaka
Duniadownload.com
Tempat belajar "gratis!", berbagi ilmu bersama lewat kumpulan
ebook-ebook gratis berkualitas di
internet.
indosiar.com
buku resep
Tidak ada komentar:
Posting Komentar